KISAH TENTANG POHON APEL
Alkisah ada sebuah pohon apel
Yang sangat mencintai bocah laki-laki.
Setiap hari si bocah berlarian
Mendatangi pohon tersebut.
Dia merangkai daunnya dan
Kadang bocah ini memanjat atau
Bermain ayunan diantara
Dahan-dahan pohon.
Saat lapar,
Dia juga memakan buah apelnya.
Si bocah pun tertidur
Diketeduhan bayangan si pohon.
Si bocah sangat mencintai pohon ini,
Dan pohonpun demikian pula.
Waktu cepat berlalu ......
Si bocah tumbuh menjadi dewasa.
Pohon merasa kesepian
Tanpa keriangan si bocah.
Si bocah yang telah dewasa
Datang kembali dibawah pohon.
“Hai anak muda,
Silahkan naik ke badanku eperti dulu,”
“makanlah buahku,”
“Ayo kita bermain lagi,” lanjutnya.
Si bocah menjawab :
“Aku bukan anak kecil lagi,
Dan bermain seperti dulu,”
“Aku ingin membeli mainan
Aku perlu uang. Pohon,
“Maaf,” kata pohon,
“Aku tidak punya uang, Nak,”
“Ambillah buah apel dan daunku,
Juallah ke pasar,
Kau akan mendapatkan uang.
Si bocah bersemangat
Segera memanjat
dan
Memetik apel-apel di pohon,
Lalu membawanya pergi.
Si bocah tidak datang lagi.
Si bocah datang kembali.
Pohon merasa sangat gembira
Hingga bergetar.
Ayo Nak, naiklah ke badanku,
Bermainlah seperti dulu,”
“Aku sangat sibuk,
Memanjat pohon,” kata si bocah.
“Aku ingin sebuah rumah untuk
Menghangatkan diri,” Bisakah kamu memberi?
Tanya si bocah berharap.
Hutan adalah rumahku,”
“Tapi kamu bisa membelah hutan dan memotong
Dahan-dahanku untuk membuat rumah,”
Namun lama setelah itu ...............
Si bocah tidak datang lagi.
Saat sibocah datang lagi,
Saking gembiranya pohon tidak mampu
“Aku sudah tua,” Bocah yang telah
Berumur itu melanjutkan.
“Aku ingin sebuah perahu
Yang bisa membawaku pergi.
Bisakah kau memberiku sebuah perahu?”
Pergilah berlayar dengan gembira,”
Kata si pohon.
Sibocah tuapun menebang kayu
Dan membawanya pergi.
Si bocah tua kembali datang.
Pohon berkata, “Maaf Nak,
Tidak ada apapun yang bisa
Aku berikan kepadamu lagi,”
“Akupun sudah tua,
Yang aku butuhkan tidak banyak lagi,”
“Aku hanya ingin tempat yang tenang
Untuk beristirahat karena
Aku sangat letih,”
Sangat tepat untuk kamu gunakan untuk duduk,”
“Mari Nak, beristirahatlah di badanku,”
Sahabat,
Pohon ini sama dengan Ayah atau Ibu kita.
Saat mereka kesepian sendirian, saat mereka
Membutuhkan kita, dimanakah kita !!!
Semua telah diberikan kepada kita.
Berapa banyak waktu yang
Kita sisihkan untuk mereka?
Berapa perhatian yang telah
Suatu hari kelak kita pun
Akan menjadi seperti pohon itu.
Semoga kita pun bisa menjadi
Pohon yang berbahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
- Semua file yang dishare di blog ini adalah 100% graaaattiiiss
- Tidak ada link adfly
- Tidak ada google adshense
- Tidak ada uang sepeserpun yang akan mengalir kekantong pribadi "Admin"
- Tujuan utama pembuatan blog ini adalah murni untuk media pembelajaran
- Jika ada kritik atau saran saya persilahkan anda untuk mengungkapkannya
. dikolom komentar !!